Monday, August 25, 2008

Pendidikan Lingkungan


Lingkungan Sekitar Kita

Ada sebuah sungai di dekat rumah saya. Kecil, tidak lebih 3 meter lebar airnya. Meski dimusim kemarau panjang, air tetap ada mengalir. Jernih meskipun tidak jernih sekali. Lembahnya yaitu tanah diantara tebing kanan dan kiri cukup lebar. Ada yang sampai 30 meter. Dibeberapa tempat dimanfaatkan oleh masyarakan untuk kolam ikan. Tapi manfaat utama memang untuk irigasi sawah.Buktinta ya memang ada beberapa bangunan bendung kecil meski sebagian sudah rusak karena tidak dirawat.

Saya sering jalan jalan pagi menelusuri meski sepenggal sepenggal. Meskipun letaknya dekat dengan kota Yogya tapi lingkungan sekitarnya masih asli dan asri, tidak seperti kali Code dan kali Gajahwong yang kumuh itu. Dalam benak saya, alangkah manisnya bila pemerintah memanfaatkannya sebagai ”Sungai Pendidikan”. Dibangun beberapa sarana agar airnya tetap terjaga kualitas dan kuantitasnya. Dibangun sarana rekreasi seperti jogging track, taman taman, olah raga air, wisata sungai dan lain-lain.

Letak sungai yang tidak jauh dari kota, disekitarnya ada banyak lembaga pendidikan (UGM, Atmajaya, Sanata Darma, UII. Balai Sabo). Dilewati jalan utama Yogya-Solo, dekat Bandara Adi Sucipto. yang sekarang merupakan satu satunya bandara di Indonesia yang terpadu dengan pemberhentian kereta api dan bus Trans Jogja. Mengapa kita harus bersusah payah selalu saja memperbaiki sungai yang rusak. Biaya perbaikan sungai itu besar sekali, ber triliyun-triliyun Padahal kalau saja masyarakat sadar bahwa sungai adalah miliknya yang harus dijaga dan dipelihara, maka ada keyakinan saya kerusakan sungai akan dapat dikurangi menjadi minimal. Mudah mudahan dengan melihat contoh sungai yang terpelihara dengan baik timbul kesadaran masyarakat seperti yang diharapkan bersama.

Sungai yang terpelihara dengan baik

Kantor Balai SABO

Dimulai dengan yang kecil-kecil

Saya sering mendengar kampanye sungai bersih. Sudah berjalan cukup lama. Kalau tidak salah ingat sudah dimulai sejak tahun 1985-an. Hasilnya ada memang, tapi sangat kecil bila dibandingkan dengan biaya yang telah dikeluarkan. Sangat tidak memadailah. Ada kampanye untuk kali Brantas di Jawa Timur, kali Surabaya dan kali Mas di kota Surabaya. Bengawan Solo, Ciliwung di Jakarta, Citarum di Bandung, kali Code di Yogyakarta dan masih banyak lagi. Berapa ratus miliar saja. Sayang tidak ada yang menghitung secara teliti.

Lalu bagaimana kalau mulai saja dengan yang kecil-kecil sajalah. Contoh yang nyata dan dapat dinikmati masyarakat secara langsung, adalah sangat baik. Mereka akan cepat menyadari perlunya berperan aktif memelihara dan menjaga sungai di daerah masing-masing. Mereka tentu sangat ingin sungai-sungai di daerahnya bermanfaat nyata seperti yang pernah mereka lihat dan nikmati.

Menjaring pengunjung masuk ke areal lokasi ”Pendidikan Lingkungan” amatlah mudah, mengingat lokasinya yang amat mudah dicapai seprti saya uraikan pada posting saya yang lalu.. Apalagi wisata pelajar / mahasiswa amat banyak. Lewat lokasi ini. Dan mereka kan calon pemimpin masa mendatang.

Biaya untuk merealisasikannya juga relatip kecil. Sungainya kecil, tiidak lebar dan tidak panjang. Mata airnya jauh dari lokasi puncak gunung Merapi yang merupakan sumber bencana. Daerah kanan kiri sungai/bantaran masih sedikit dimanfaatkan untuk tempat tinggal. Jadi biaya pembebasan tanah tidak akan besar. Meskipun kecil tapi manfaatnya sangat nesar. Adanya lembaga-lembaga pendidikan disekitarnya, ini tentu akan sangat bermanfaat bagi mahasiswa maupun dosen dosen, sebagai laboratorium lapangan .Sedadangkan Balai Sabo dapat memberikan saran saran teknis, atau bahkan akan sharing untuk realisasi.

Saya membayangkan sungai kecil ini akan menjadi sungai yang penuh dengan air yang jernih. Juga ada beberapa bangunan teknis yang ”mini” seperti bendungan, PLTA (?), bangunan irigasi, sabo dam. Lantas wisatawan dapat melayari sungai dengan perahu kecil, sambil melihat bangunan teknis teknis tersebut. Lbih lengkap lagi bila perahu dilewatkan pintu pelayaran seperti yang ada di terusan Panama meski dalam bentuk kecil. Semoga !


Wisata air

pintu pelayaran (navigation locks)






No comments: